Rabu, 14 November 2012

Heterogenitas Fasilitasi Harus Tepat Guna

Nama           : Hanifah Hikmawati
NIM               :11230037
Prodi/fak.    :PMI/Dakwah

Tema: teknik dalam memfasilitasi masyarakat

Heterogenitas Fasilitasi Harus Tepat Guna


”dari sabang sampai merauke…
dari miangas sampai pulau rote...”
Masih ingat jingle tersebut? Dari jingle tersebut, telah tergambar betapa luasnya Indonesia dengan berbagai macam isinya yang saling melengkapi.
Begitu luasnya Indonesia, dengan batas air yang sangat luas membuat kita merasa terlalu lama dan membuang waktu hanya untuk melakukan perjalanan, membuang banyak uang untuk akses sehingga permasalahan tidak dapat lansung teratasi dan juga karena masih banyak kelompok yang menghuni di pelosok pelosok yang juga susah di jangkau sehingga permasalahan membuat kita kewalahan dalam menghadapi permasalahan yang melanda berbagai penjuru Indonesia. Namun jika kita kita adalah seorang petualang, inilah yang baru disebut dengan tantangan. Sehingga hidup penuh dengan gejolak, kadang naik, dan kadang juga turun, tidak datar.
Ketika masyarakat  menghadapi masalah, maka disitu akan muncul milimal seorang ataupun beberapa  orang yang bergerak dan  ingin keluar dari masalah tersebut. . tetapi jika orang tersebut tidak memiliki kemampuan, dikhawatirkan akan  mengakibatkan kesalahan yang fatal. Untuk itulah diperlukan dasar dalam memfasilitasi ataupun  pelatihan dalam memfasilitasi agar masyarakat tersebut dapat melakukan fasilitasi sendiri. Tapi terkadang seorang yang bermasalah memerlukan mediator  ataupun pendamping baik disana untuk mendengarkan keluhan, bertukar pikiran, mendapatkan kritik saran dan lainnya, sehingga diperluan fasilitator dari pihak luar. Tak boleh salah orang dalam memilih fasilitator karena seperti yang kita tahu bahwasannya manusia itu heteroen begitu pula jika dalam lingkup yang lebih besar lagi. Selain seorang memerlukan basic dalam melakukan fasilitasi, ia juga harus mampu mempraktekkannya, sehingga ia memerlukan kesempatan untuk mempraktekkannya.

Seorang yang kerap praktek, maka ia akan terolah mentalnya sehingga ia akan mampu menjadi seorang fasilitator ulung yang ana kemudian ia akan mampu menghadapi apa yang  dihadapinya.

Teknik fasilitasi yang baik dan tepat adalah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan permasalahan yang ada, mengikut sertakan masyarakat,  dan membiarkan mereka sendiri yang memecahkan masalahnya.

Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia ajalah negeri yang heterogen, permasalahan dapat lahir dimana-mana seingga fasilitator pun dapat dibutuhkan dimanapun juga. Menyadari hal tersebut, seorang fasilitator harus bersikap professional jika dibutuhkan di temmpat yang minim jaringan, jauh dari jangkauan, dan segala hal lainnya yang tak ia inginkan. Ia juga harus mampu menggunakan teknik fasilitasi pda masyarakat yang heterogen dengan tepat (tepat guna).

0 komentar:

Posting Komentar

 
;