Minggu, 08 Juni 2014 0 komentar

Food Experiment #1

ketika membeli makanan itu terkadang terbesit pikiran jika itu mudah dibuat. tetapi kita lebih memilih untuk membeli. beragam alasannya. entah murah, instan, terlalu sibuk, malas, belum pernah mencoba, tak bisa membuat dan beribu alasan lainnya.
aku pun mulai mencoba membuat beberapa masakan korea. mulai dari yang nampaknya mudah dibuat sehingga merasa eman jika membeli di restoran. meski ada bumbu khas atau bahan-bahan lain yang susah diperoleh dan akan lebih memilih membeli  jadi di restoran korea. tetapi membuatnya memberikan esensi tersendiri. dan semua itu tak jauh dari perasaan bahagia dan sedih. dan membuatnya menjadi menambah wawasan juga.
mulanya aku ingin membuat bibimbab, tetapi saus khususnya susah diperoleh. membuatnya secara manual pun bahannya tak terlalu mudah. dan semua itu berdasarkan referensi dari internet (google dan blog).
tak mendapatkan hasil yang terlalu memuaskan, kini aku beralih pada makanan yang sekali lagi nampak mudah di pikiranku. yakni kimbab.

~KIMBAB~

hal yang pertama dan yang paling penting dicari adalah nori atau kim (rumput laut) karena di jogja jarang menggunakan itu untuk makanan sehari-hari. berdasarkan referensi dari internet, di jogja ditemukan mini market yang menjual nori atau kim. aku menemukannya di SPBU timur stasiun Lempuyangan namanya kawaii sushi&suki.








mulanya masuk tampak seperti restorean jepang. tetapi ternyata menjual nori juga di sudut kecil dekat pintu masuk. per juni 2014 ini harga nori 30.000 dengan isi 10.



membuat kimbab itu mudah jika kau benar-benar mau. bahan inti hanyalah nori.
pertama kau siapkan bahan-bahan.

disini aku menggunakan
2 butir telur
1 wortel
1 sawi
2 sosis
1 mangkuk nasi
3 lapis kim
1 sdt minyak wijen . di sini aku menggunakan minyak ini:

garam



aku goreng telur dengan bentuk dadar. setelah matang lalu dipotong memanjang seperti korek api.
kupas wortel, potong seperti korek api yang panjang. lalu di goreng.
potong sosis seperti korek api panjang, lalu di goreng.
campur nasi, sedikit garam, dan 1sdt minyak wijen hingga rata. aku mencampurnya menggunakan sarung tangan plastik.
lalu tata nasi diatas kim (lapisan yang berkilau di bawah), dan bahan-bahan lainnya.
di gulung.
lalu dipotong kecil-kecil.
sajikan.



selesai.

cukup mudah untuk dibuat. hanya saja saat menggulungnya dirasa agak susah karena jika kurang kencang, ketika dipotong-potong akan jelek hasilnya (terlalu renggang).
kimbab sangat aku rekomendasikan untuk dibuat karena mudah. dan untuk memperoleh kim atau nori juga langsung aku temukan. :D
happy cooking~












Selasa, 03 Juni 2014 0 komentar

Fresh Surprise!

Kejutan selalu datang disaat yang tak terduga.



Beberapa hal yang terjadi mengantarkan pada sebuah pikiran "olah raga". Olah raga memang pas untuk merefreshkan kembali tubuh dan pikiran. Olah raga yang paling fresh menurutku adalah berenang. tapi kali ini tidak. Kali ini aku memilih bersepeda.
Hari ini hanya berencana untuk olah raga sembari ke kampus yang hanya mengumpulkan tugas. Menurutku itu adalah momen yang tepat. Dimana hanya perlu bersepeda, istirahat di kampus dan kembali. Sudah lama tak berolah raga, jarak dari rumah ke kampus terasa pas untukku. Tapi ternyata jarak itu ditakdirkan bukan jarak yang pas. Sangat mengejutkan karena kemudian harus berolah raga dengan jarak tempuh yang lebih. karena ada agenda dadakan yang ku terima.

  • Rencana awal: Jalan Bantul 8,5-UIN Suka-Jalan Bantul 8,5
  • Realita: Jalan bantul 8,5-UIN Suka-Pasar Imogiri-Tembi-Jalan Bantul 8,5

Bukan sesuatu yang buruk dan mengecewakan karena aku jadi memiliki waktu yang panjang untuk berolah raga hari itu dan menikmatinya. Tentu saja! Itu takdir yang ku pilih.

Hikmah bersepeda selasa ini:

  • Kamu jadi mengharuskan dirimu untuk bersiap satu jam atau dua kali lipat dari jam biasanya kamu berangkat dengan motor. Bila tidak, kamu akan terlambat!
  • Kamu juga akan memikirkan jalan mana yang cocok untuk dilalui sepeda.
  • Mempersiapkan stok air yang banyak agar tidak dehidrasi.
  • Memperhitungkan waktu istirahat agar tak terlalu lelah dan mendzolimi tubuh.
  • Naik sepeda itu memerlukan waktu tempuh yang lama jika perjalananmu puluhan kilo meter. Waktu yang lama itu sangat sayang untuk disia-siakan! Kamu bisa menggunakan waktu itu (nyambi) untuk mendengarkan muratal, menikmati alam yang ada, mengamati perilaku penduduk sekitar yang tidak pernah kamu lakukan dengan motor karena harus bergerak dengan cepat. Meski begitu, hal itu akan membuatmu terus bersyukur karena kamu memiliki motor, diberi waktu luang untuk bersepeda, mensyukuri lingkunganmu, dan tentunya masih banyak lainnya.
  • Hikmah yang paling aku garis bawahi adalah ketika kau harus bersepeda jauh dan memerlukan waktu yang lama, tapi saat di lokasi hanya ada agenda beberapa menit saja, tidak seimbang dengan jarak dan waktu tempuh perjalananmu, kau pasti akan merasas sia-sia, menyesal, marah, atau apalah sejenis tak suka. Itu karena niatmu belum lurus. Berulang-ulang aku mendengar ini dari beberapa orang yang aku kenal dan terngiang-ngiang di kepalaku. Yang terpenting adalah meniatkan untuk Allah S.W.T. . InsyaAll
    ah akan terhitung sebagai ibadah. Lakukanlah bukan karena manusia, karena manusia hanya akan menimbulkan sesal atau kenikmatan sesaat dan hal itu tak sebanding dengan apa yang diberi Allah S.W.T.
Jarak dan waktu yang lama akan memberimu waktu yang banyak untuk menyempatkan diri meluruskan niat.
So, apa salahnya jika niat itu lillah?!
  • Apa yang orang katakan, entah perjalanan yang sia-sia, mengkasihanimu, rasa empati, rasa simpati mereka tetap hargailah dan berterima kasihlah. itu adalah bentuk keramahan mereka. tapi karena Allah, semua itu mennjadi lebih indah.


Senin, 02 Juni 2014 0 komentar

walk on pressure!

masa-masa penuh tekanan pastilah ada dalam hidup ini. tertekan? ya! tapi mencoba menginjak-injak tekanan itu tak ada salahnya. tak boleh mengalah pada tekanan dan jangan mengalah pada tekanan. kontrol emosi dengan baik. semoga bisa meng-handle tekanan itu. karena Allah.. :D



 
;