Minggu, 11 November 2012

UAS Pengantar Pengembangan Masyarakat (PPM)


1.    Apa yang anda ketahui tentang pembelajaran kritis? Jelaskan!, dan mengapa pembelajaran kritis dipandang penting dalam proses pembelajaran masyarakat? Jelaskan!
Jawaban:
Pembelajaran kritis=belajar dengan cara yang kritis yakni menggunakan logika-logika serta akal sehat.
Pembelajaran kritis disini berbeda dengan model belajar kebanyakan sekolah-sekolah di Indonesia karena siswanya dituntut untuk belajar menurut materi yang telah ditentukan oleh “aturan”. Metode ini dapat dikatakan sebagai metode pedagogi. Pembelajaran kritis adalah model pembelajaran lanjutan dari model belajar pedagogi. Pembelajaran kritis merupakan sistem belajar orang dewasa.
Jika seseorang belajar menggunakan metode pembelajaran kritis, ia tidak belajar berdasarkan sistem atau aturan yang ada melainkan ia belajar dari masalah-masalah yang nyata atau sedang terjadi. Ia turur diterjunkan pada masalah  yang nyata dan mempelajari masalah-masalah tersebut. Dalam pembelajaran kritis juga menggunakan sitem demokratis yakni setiap orang diajak untuk  ikut serta dalam pembelajaran seperti memberikan argumen atau pendapatnya meskipun yang diberikan keluar dari topik utama.
Mengapa pembelajaran kritis dipandang penting dalam proses pemberdayaan masyarakat?
Dalam masyarakat pastilah sebagian besar isinya adalah orang dewasa. Masyarakat yang akan diberdayakan pasti kebanyakan masalahnya bersumber dari orang dewasa seperti pengangguran, masalah penggunaan lahan, masalah pengorganisasian warganya ataupun masalah-masalah lainnya karena memang orang dewasa sudah banyak peengetahuan dan pengalamannya  maka timbullah masalah-masalah tersebut. Tidak seperti masalah anak-anak yang hanya menangisi mainannya...
Masalah yang dihadapi orang dewasa sangat berbeda dari permasalahan anak-anak yakni lebih nyata dan...rumit... Dalam memberdayakan masyarakat, pembelajaran kritis menjadi penting bahkan sudah selayaknya digunakan karena warga atau masyarakat akan diajak untuk berpikir kritis, sesuai logika dan akal sehat menghadapi masalah-masalah mereka sehingga masalah mereka dapat dipecahkan dengan mudah. Dengan menggunakan pembelajaran kritis akan memudahkan fasilitator untuk memberdayakan masyarakat karena tidak akan membuat mereka bergantung pada fasilitator.
2.    Apa yang anda ketahui dengan partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat? Mengapa partisipasi masyarakat dipandang penting dalam proses pemberdayaan masyarakat? Dan bagaimana tipologi partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat? Jelaskan!
Jawaban:
Partisipasi adalah keikutsertaan... Masyarakat diajak berpartisipasi atau ikut serta dalam proses pemberdayaan tersebut. Mereka diikutkan serta untuk mencari akar dari permasalah mereka, menganalisis masalah mereka dan memecahkan masalah mereka. Mereka harus tahu itu semua karena itu adalah lingkungan mereka. Jangan sampai permasalah mereka hanya diketahui oleh fasilitator dan seenaknya diputuskan jalan keluarnya oleh fasilitator. Jika warga yang dihadapi itu “asal nrimo” keputusan fasilitator tanpa ikut berpartisipasi, mungkin saja tidak lama setelah masalah mereka diselesaikan oleh fasilitator akn muncul kembali ataupun muncul masalah masalah baru! Maka dari itu, dalam proses pemberdayaan masyarakat sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat setempat. Jika mereka tidak ikut berpartisipasi, bisa saja masalah yang dilihat dari kacamata fasilitator berbeda dengan kacamata warga setempat sehingga keegiatan fasilitator untuk memberdayakan masyarakat tidak tepat sasaran. Tipologi partisipasi masyarakat menurut saya ada dua yakni partisipasi aktif dan pasif.
•    Partisipasi aktif
Ia memberikan masukan-masukan atau pendapatnya secara langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat
•    Partisipasi pasif
Ia memberikan gagasan-gagasannnya bisamelalui orang lain atau melalui surat atau melalui kegiatan-kegiatan bersama-sama.
3.    Mengapa perspektif tentang ekologi dan keadilan sosial dipandang penting dalam pemberdayaan masyarakat? Jelaskan!!
Jawaban:
Dalam hidup ini manusia tidak hidup sendiri ataupun hanya hidup dengan sesama manusia saja namun juga hidup dengan alan termasuk tumbuhan, hewan, air dan unsur alam lainnya. Itu semua saling berkaitan karena manusia tidak munkin hidup tanpa alam, manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk hidupnya manusia, tumbuhan dan hewan juga membutuhkan air untuk keehidupan. Mereka semua adalah rantai makanan yang saling membutuhkan.
Pemberdayaan manusia tentunya yang diberdayakan adalah manusia namun pada akar masalahnya tidak hanya dari manusia bisa jadi karena faktor alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus dan sebagainya. Bisa juga karena pengangguran sehingga tidak dapat memperoleh makanan dan makanan itu sumbernya juga dari alam. Atau mungkin karena masalah pendidikan yang kurang sehingga tidak mamppu mengolah lahan perkebunan dengan baik. Lagi-lagi berkaittan dengan alam. Terbukti sudah bila manusia sangat butuh alam atau lingkungan yang mendukung aktivitas mereka.
Dengan terciptanya pemberdayaan yang tidak melupakan unsur lingkungan (ekologi) atau alam masyarakatnya tidak hanya berdaya pada saat itu namun bisa jadi  menurun hinga anak, cucu, cicit dan generasi-generasi selanjutnya.
Tidak lepas dari perspektif ekologi, dalam pemberdayaan masyarakat juga memerlukan perspektif keadilan sosial. Masyarakat yang akan diberdayakan diberi perhatian sama rata, hasil sama rata..keadilan sosial. Dalam sebuah masyarakat pastinya tidak hanya terdapat satu kelompok ataupun dua kelompok saja dan dalam masyarakat yang ingin berdaya tentunya yang ingin berdaya bukan hanya kelompok tertentu saja melainkan semuanya. Jika hanya satu kelompok saja yang diberdayakan, maka hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pemberdayaan masyarakat melainkan pmberdayaan kelompok. Begitu pentingnya keadilan sosial dalam memberdayakan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat yang baik sudah seharusnya mencangkup keadilan sosial serta perspektif kelingkungan(ekologi) dengan sumber daya alam (ekologi) yang dibagi rata (keadilan sosial) akan membuat masyarakat berdaya hingga generasi ke generasi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;